EMPAT KESUNYATAAN MULIA
Selasa, 07 Mei 2013
Andi D
Dharma
EMPAT KESUNYATAAN YANG MULIA
Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu, demikian:
“Penderitaan itu disebabkan oleh ketidaksadaran. Oleh karena tidak
mampu menembus ke Empat Kesunyataan Mulia itu, menyebabkan perjalanan
ini menjadi sangat lama, yang merupakan kelahiran dan kematian silih
berganti seperti yang dialami olehku dan juga olehmu. Apakah keempat hal
itu? Hal itu adalah Kesunyataan Mulia mengenai Penderitaan, Kesunyataan
Mulia tentang asal Mula Penderitaan, Kesunyataan Mulia tentang
lenyapnya Penderitaan dan Kesunyataan Mulia tentang jalan yang menuju
pada lenyapnya Penderitaan.
Tetapi sekarang, jika semua ini telah diamalkan dan telah ditembus, juga
keinginan untuk tumimbal lahir telah diputuskan maka berhentilah segala
sesuatu yang menuju pada pembentukan kembali segala sesuatu dan tidak
akan ada kelahiran baru lagi.”
Demikianlah yang dikatakan
oleh Sang Bhagava, selanjutnya berkata: “Oleh karena tidak mengerti akan
Empat Kesunyataan Mulia itu, maka akan menjadi panjanglah jalan yang
menjemukan, yang merupakan rangkaian tumimbal lahir yang terus menerus.
Apabila kesemuanya ini disadari, maka diketahuilah sebab musabab dari
kelahiran kembali itu. Penderitaan akan dapat diatasi, maka berakhirlah
kelahiran kembali.”
Begitu pula, di Kotigama Sang Bhagava
sering memberi nasehat kepada para bhikkhu: “Ini adalah kebajikan moral
(sila), ini adalah meditasi (samadhi) dan ini adalah kebijaksanaan
(panna). Besar sekali pahala dan kemajuan bila meditasi dikembangkan
berdasarkan pada sila yang baik. Besar sekali pahala dan kemajuan bila
kebijaksanaan dikembangkan berdasarkan pada meditasi (samadhi) yang
baik. Batin yang dikembangkan berdasarkan pada kebijaksanaan yang baik
akan bebas dari kotoran batin seperti nafsu indria (kamasava), nafsu
untuk ‘menjadi’ (bhavasava) dan pandangan salah (ditthasava).”
Posting Komentar